wantaranews.com – jakarta
Pemerintah dipastikan mendukung kesuksesan pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan membangun sarana digital di sejumlah lokasi wisata super prioritas wilayah tersebut, seperti Labuan Bajo dan Pulau Komodo..
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, menjelaskan sarana digital tersebut diantaranya berupa pembangunan jaringan tulang punggung (backbone) di NTT oleh PT Telkom.
“Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah bagian dari jaringan lintas selatan serat optik nasional kita, yang menghubungkan Indonesia bagian Barat dengan Indonesia bagian Timur,” ujar Menkominfo dalam acara webinar HUT ke-16 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT): Mengembangkan pariwisata Modern di NTT pada Kamis (16/12/2021).
Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan, pemerintah juga saat ini sedang membangun banyak menara base transceiver station (BTS) di wilayah-wilayah pariwisata yang belum terjangkau sinyal 4G.
Dengan demikian, seluruh kawasan wisata super prioritas di NTT serta fasilitas umum seperti Rumah Sakit, Sekolah dan kantor-kantor desa, diharapkan bisa memiliki akses internet cepat yang terhubung langsung dengan satelit.
“Untuk itu kita memanfaatkan sembilan satelit. Di NTT banyak sekali wilayah yang kita sudah hubungkan dengan memanfaatkan jaringan atau perangkat satelit untuk pemenuhan kebutuhan akses internet bagi Rumah Sakit pelayanan kesehatan bagi sekolah-sekolah kantor kantor desa yang menjadi titik-titik depan aktivitas-aktivitas masyarakat,” jelas dia.
Menurut Menkominfo, saat ini sudah terdapat 156 menara BTS 4G yang tersebar di seluruh wilayah NTT.
Namun jumlah tersebut dinilai belum cukup dan masih dibutuhkan sekitar 421 BTS agar seluruh wilayah NTT bisa terjangkau akses internet 4G, yang akan dibangun pada 2021- 2022 mendatang.
Dengan adanya akses internet, maka nilain lokasi pariwisata NTT diharapkan akan terkerek sesuai target pemerintah yang menjadikannya sebagai lokasi wisata premium atau mahal.
“Nusa Tenggara Timur adalah sebagian surga yang dititipkan di bumi dan dipercayakan kepada pemerintah dan rakyat NTT untuk mengolahnya. Setelah kita menyiapkan sarana infrastruktur ini tentu harus bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata dia(M-GilangNawawi)
