Wantaranews.com – Kota Bekasi
Meski telah mendapat sorotan media dan kritikan dari berbagai kalangan tentang maraknya Razia liar yang dilakukan oknum Dinas Perhubngan Kota Bekasi khusunya terhadap kendaran barang yang berasal dari luar kota dan berujung damai dengan pemberian sejumlah uang, ternyata tak mengubah prilaku oknum nakal di Dishub Kota Bekasi.
Pasalnya, hingga saat ini razia liar yang dialakukan oknum Dishub Kota Bekasi masih saja terjadi, bahkan terkesan semakin ganas dan tak kenal waktu.
Ironisnya, tindakan dan tingkah laku oknm anggota Dinas Perhubungan Kota Bekasi yang melakukan razia liar tesebut semakin berlebihan dan melampau batas wewenangnya karena selain memeriksa Buku Tanda Lulus Uji Berkala, oknum tersebut juga memeriksa Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), bahkan tak segan – segan untuk menahan SIM pengemudi dan membawanya ke Pos jaga untuk mendapatkan uang damai.
Kejadian tersebut terpantau awak media Wantara terjadi di Jl. Insinyur H. Juanda, Margahayu, Kec. Bekasi Tim., Kota Bks, Jawa Barat dimana seorang pengemudi mobil Carry warna hitam, yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengaku dihentikan oknum Dishub dan surat-suratnya diperiksa, termasuk SIM dan STNK, serta buku Kir.
Kepada Wantara pengemudi tersebut menjelaskan bahwa surat-suratnya diambil dan dibawa pergi oleh oknum Dishub menuju pos pengecekan dan meminta si sopir untuk mengikutiny. Namun, setibanya di pos tersebut, oknum anggota Dinas Perhubungan tersebut ternyata tidak berada di sana, melainkan sedang berada di pintu keluar terminal sambil minum es kelapa.
Tim Wantara melakukan penelusuran dan menemukan bahwa oknum anggota Dinas Perhubungan tersebut juga menyita kunci kontak mobil dan merasa tindakan mereka benar karena sedang menjalankan operasi razia gabungan.
Namun, dari sisi pengemudi, “Saya tidak melihat ada operasi razia gabungan, hanya ada anggota dinas perhubungan,” ucapnya.
Merasa bersalah, anggota dinas perhubungan melepaskan pengemudi dan mengembalikan surat-surat yang mereka tahan.
Patut diduga bahwa razia tersebut menjadi kesempatan mencari keuntungan secara tidak sah dan tidak memperkaya diri sendiri. Kepala dinas perhubungan Kota Bekasi perlu mengambil tindakan tegas terhadap anggota yang melakukan razia untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Menanggapai hal tersebut, Ketua Umum DPP Masyarakat Peduli Hukum dan Pemerintahan (MAPHP) John W Sijabat kepada Wantara mengatakan bahwa tindakan oknum Dishub Kota Bekasi yang membawa Suat -surat kendaraan berupa SIM, STNK dan Kunci Kontak dan membawa kabur dengan alasan akan melakukan pengecekan di Pos Jaga dapat dikategorikan tindakan perampasan dan pengemudi yang menjadi korban dapat melaporkan tindakan tersebut ke aparat penegak hukum (Polisi).
“Tidak ada kewenangan anggota Dinas Perhubungan untuk meminta SIM dan STNK apalagi membawa kabur bersama kunci kontak. Ini namanya perampasan barang berupa surat – surat kendaraan dan kunci kontak mobil. Ini tindakan bar – bar yang dapat memperburuk citra Dinas Perhubungan Kota Bekasi yang sedang disorot berbagai kalangan yang berdampak tercorengnya citra Walikota Bekasi selaku pemimpin tertinggi di Kota Bekasi”, ujar John.
Dijelaskan John, mengingat tindakan razia liar yang dilakukan oknum Dinas Perhubungan Kota Bekasi telah berkali – kali diberitakan media ini, John berharap, Walikota Bekasi segera turuntangan untuk menindak Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi yang tidak becus dalam mendidik bawahannya karena tindakan razia liar yang dilakukan oleh beberapa oknum nakal di Dishub Kota Bekasi yang menyasar mobil – mobil pengangkut barang dari luar daerah tersebut dapat mepengaruhi sektor perdagangan dan berdampak memperburuk perekonomian rakyat karena adanya penambahan ongkos angkut barang yang secara otomatis meningkatkatnya harga – harga barang yang akan semakin membebani masyarkat Kota Bekasi , terang John( Ebeth)
