DPRD Ajak Warga Perkuat Bank Sampah untuk Tekan Timbunan Sampah di Kota Bekasi

Advetorial

Wantaranews – Kota Bekasi

Di tengah meningkatnya volume sampah di Kota Bekasi yang mencapai ribuan ton per hari, anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Alimudin, mengajak masyarakat untuk mengambil peran lebih besar dalam pengelolaan sampah melalui penguatan program bank sampah di tingkat lingkungan.

Menurutnya, masalah sampah bukan semata tanggung jawab pemerintah, melainkan persoalan bersama yang memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan warga.

“Tidak semuanya bisa diselesaikan oleh pemerintah. Harus ada kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).

Gerakan dari Rumah Tangga

Bagi Alimudin, langkah kecil dari rumah tangga dapat menjadi kunci perubahan besar. Ia menilai kebiasaan memilah sampah sejak dari sumbernya merupakan pondasi utama keberhasilan program bank sampah.

“Partisipasi masyarakat bisa dimulai dari hal sederhana seperti memilah sampah di rumah dan mendukung keberadaan bank sampah di tingkat RW,” katanya.

Program bank sampah, lanjutnya, bukan hanya inisiatif lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Warga yang rutin menabung sampah anorganik dapat menukarnya dengan uang atau kebutuhan pokok.

“Bank sampah yang menjadi program pemerintah itu harus terus diaktifkan karena manfaatnya luar biasa. Selain meminimalisir volume sampah, jika kita serius mengelolanya, itu punya value tinggi,” tegas politisi dari daerah pemilihan Mustikajaya tersebut.

Sampah Bernilai, Lingkungan Terjaga

Alimudin menggambarkan pengelolaan bank sampah sebagai wujud ekonomi sirkular yang dapat memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat bawah.

“Ibaratnya, kita beli recehan bisa jual emas. Artinya, dari hal kecil seperti memilah sampah, bisa menghasilkan nilai ekonomi yang besar,” ujarnya.

Menurutnya, selain berperan dalam pengurangan volume sampah, bank sampah juga dapat membuka peluang usaha baru di sektor daur ulang. Warga dapat memanfaatkan hasil pengumpulan plastik, logam, atau kertas untuk dijual ke pengepul atau diolah menjadi produk bernilai tambah seperti kerajinan tangan.

Sinergi untuk Kota Bersih dan Sehat

Politisi PKS itu menegaskan bahwa pengelolaan sampah berbasis masyarakat merupakan kunci menciptakan kota yang bersih dan berkelanjutan. Pemerintah, kata dia, perlu memperkuat dukungan bagi pengurus lingkungan yang menjalankan bank sampah melalui pelatihan, bantuan alat, dan akses pasar hasil daur ulang.

“Ayo kita kelola sampah di lingkungan masing-masing. Aktifkan bank sampah di RW masing-masing, insyaallah itu memberikan kontribusi besar dalam penyelesaian pengelolaan sampah di Kota Bekasi,” ajaknya.

Membangun Kesadaran Baru

Ajakan Alimudin mencerminkan kesadaran baru bahwa pengelolaan sampah tidak bisa diselesaikan hanya dengan memperluas TPA atau menambah armada angkut. Diperlukan perubahan perilaku, kolaborasi, serta sistem ekonomi berbasis lingkungan yang memberikan insentif bagi warga untuk terlibat aktif.

Dengan partisipasi warga dan penguatan program bank sampah, Bekasi diharapkan bukan hanya mampu menekan timbunan sampah, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi hijau yang menguntungkan dan berkelanjutan.(ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *