Wantaranews.com – Mamuju
Ancaman meningkatnya prevalensi stunting kembali mencuat di Sulawesi Barat khususnya kabupaten mamuju
Kepala Dinas BKKBN kabupaten Mamuju menyampaikan tren stunting di Kabupaten Mamuju sempat menurun, namun kembali naik secara signifikan pada tahun berikutnya.
Tahun yang lalu ada penurunan. Tapi tahun berikutnya tahun 2024 naik lagi, mencapai 38 persen. Ini alarm keras bagi kita semua.
Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Mamuju menggelar mini lokakarya lintas sektor di Kantor Camat Sampaga sebagai langkah cepat mempersempit lonjakan kasus. Jumat 12 / 12 / 2025.
Kegiatan yang melibatkan Puskesmas, KUA, Kepala Desa, PKK, hingga kader lapangan ini menjadi forum strategis untuk mengungkap akar persoalan stunting di tingkat kecamatan, bukan sekadar pertemuan formal.
Kepala Dinas DPPKB Mamuju, Abdul Rasyid, mengungkapkan bahwa lokakarya tersebut difokuskan pada monitoring, evaluasi, dan identifikasi kendala riil yang dialami masyarakat.
Kita harus tahu penyebabnya apakah karena kemiskinan, penyakit bawaan, pola asuh, sanitasi atau akses air bersih. Jika datanya lengkap, kita bisa tepat dalam memberikan intervensi,
Serta peran pengasuhan dalam era digital sebagai faktor penting dalam tumbuh kembang anak.
Kita harus kelola interaksi anak dengan gadget. Tidak perlu membatasi secara saklek, tetapi harus dikelola, agar anak tidak ketergantungan dan mengalami gangguan perkembangan sosial atau kognitif.
Ia menambahkan bahwa data Keluarga Risiko Stunting (KRS) harus dimanfaatkan dengan optimal.
Data KRS sudah tersedia per alamat di desa masing-masing dan ini yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin,
bukan hanya pertemuan biasa. Permasalahan riil seperti keluarga tanpa jamban, ketiadaan air bersih, hingga sanitasi buruk disampaikan langsung oleh TPK, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa,” jelas Rasyid.
Semua temuan ini akan segera dilaporkan untuk mendapatkan intervensi dan bantuan dari pemerintah daerah.
Mengakui tingginya angka stunting, Abdul Rasyid menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja keras menurunkannya melalui program-program prioritas.
Kami targetkan angka 38% ini turun lewat program yang kami galakkan,” ujarnya.
Salah satu strategi utama adalah Gerakan Orang Tua Asuh, program sosial yang dicanangkan Bupati Mamuju dan akan dijalankan berkelanjutan hingga 2026 untuk membantu keluarga berisiko stunting.
Mini lokakarya di Sampaga menjadi contoh penguatan koordinasi dari berbagai sektor, mulai dari program KB hingga pendampingan keluarga berisiko, agar seluruh intervensi tepat sasaran hingga ke desa-desa terpencil. @ texan yosafat

