Warga Desa Tanam buah Menggelar Unjuk Rasa Dan Sekaligus Menyegel Kantor Desa

Breaking News Korupsi

Wantaranews.com – Mamuju

Di perkirakan sekitar 200 orang warga Desa Tanam Buah, dari empat dusun melakukan aksi unjuk rasa atau Demo dihalaman kantor desa. masyarakat Desa Tanam Buah yang tergabung dalam kelompok forum masyarakat Desa Tanam buah menggelar aksi unjuk rasa (Unras), di kantor Desa Tanam Buah, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju. Kamis 18 April 2024.

Tampak emak emak juga yang membawa selebaran atau spanduk yang bertulislkan BLT Kami DI TILAP AMPUN BANG JAGO sementara yang lain “TIDAK ADA KADES JAGO KADES BORRO JHI ADA dan “POKOKNYA MANRASA MAKO PAK DESA MAUKO KU PECAT, ada juga yang bertuliskan memita agar Inspektorat dan kejaksaan mamuju agar segera mengaudit kepala desa Tanambuah.

Dalam orasinya Samsuddin Batola selaku Korlap, lebih dari 95 % warga Desa Tanambuah merasa sedang tidak ber-Desa, tentu kondisi diatas bukan tuduhan tanpa dasar sehingga kami masyarakat Desa Tanambuah sudah muak dan marah dengan membuat beberapa tuntutan dan pernyataan sikap.

1. Tidak transparansinya dalam pengelolaan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dasar Desa (ADD) kepada masyarakat dan terindikasi besar terjadinya praktek korupsi/penyalahgunaan anggaran.

2. Adanya indikasi MARK-UP Angaran pada pelaksanaan kegiatan pembangunan tahun Anggaran 2022 dan Tahun 2023.

3. Diduga adanya pemotongan dan tidak diberikannya 100% hak masyarakat seperti pada Program BLT, Program ketahanan pangan dan bantuan sosial lainnya.

4. Penyelenggaraan pemerintahan Desa dianggap sewenang-wenag karna menabrak segala aturan dan tanpa mempertimbangkan aspirasi dan keterlibatan masyarakat.

5. Penyalahgunaan pemerintahan dengan mencabut hak masyarakat dalam mengakses pendidikan (menutup paksa sekolah PAUD) dan akes kesehatan (mencabut paksa BPJS masyarakt.

6. Penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi dengan menjalankan program yang tidak prioritas dan terkesan memperkaya diri.

7. Praktek maladministrasi diluar kewenangan Kepala Desa dengan mengeluarkan surat dan pernyataan pemecatan Kepala Nakes Desa, Anggota BPD dan Aparat Desa.

Dengan meliahat kondisi pemerintahan yang kacau balau, dengan terpaksa kami masyarakat Desa menyatakan Mosi tidak percaya terhadap Kepala Desa, dan menuntut beberapa poin sebagai berikut.

Camat Sampaga Muhammad Yusuf. SH. MH. Mengatakan kepada seluruh pendemo bahwa Ini sebagai pelajaran kita semua saudara ku. Mari kita sama memjaga hubungan baik kepada warga dan kepada siapa saja. Ager kita tidak bisa melakukan banyak hal sendiri. Bantuan dan sokongan orng lain adalah hal yg sangat di perlukan dalam hidup ini. Semoga semua ada hikmah nya.

Waktu dekat kami akan mengundang BPD agar membangun kemitraan dgn Pemdes dan melakukan tugas2 BPD dalam melaksanakan pengawasan dilakukan secara terbuka, jujur, objektif, dan dalam hubungan kerja yang harmonis serta semangat untuk tata kelola dan pelayanan bagi masyarakat desa yang lebih baik.

Dalam orasinya ketua BPD. Desa Tanambuah Menyampaikan bahwa

1. Mendesak Inspektorat Kabupaten Mamuju, merampungkan proses Audit Realisasi APBDes Tanambuah Tahun Anggaran 2022 dan Tahun Anggaran 2023 yang didalamnya terindikasi penyalahgunaan Anggaran yang cukup Massif dan adanya Rekayasa dalam LPJ APBDes.

2. Mendesak Tipikor Polresta Mamuju dan Kejaksaan Negeri Mamuju segera melakukan tindakan hukum secara kewenangan yang dimiliki.

3. Mendesak Bupati Mamuju untuk memberhentikan Muh. Nasrullah sebagai Kepala Desa Tanambuah.

Tuntutan dan pernyataan ini dibuat, serta berharap agar pihak terkait mengambil langka-langkah yang sesuai, demi menjaga stabilitas di Desa Tanambuah.

Aksi demo yang dilakukan oleh Forum Masyarakat Desa Tanambuah ternyata berujung pembakaran Ban dan penyegelan Kantor, oleh ratusan warga Desa yang berbondong-bondong hadir untuk menyampaikan penyegelan kantor desa Tanambuah.

Adapun bentuk penyegelan dengan cara memasang papan kayu dipintu masuk Kantor dalam bentuk silang kemudaian di paku dibeberapa bagian sudut papan yang terpasang agar sulit terbuka.

Polsek Sampaga yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Sampaga Iptu Alamsyah menurunkan personil nya sebanyak 9 personil untuk mengawasi jalannya unjuk rasa.

Dan di bantu oleh personil polres Mamuju, yang di pimpin langsung oleh Kasat Samapta, Iptu Sirajuddin. mengerahkan 45 personelnya sebanyak 45 personil untuk bergabung dengan polsek sampaga.

Ia meminta, seluruh personel yang terlibat pengamanan agar bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negosiasi, humanis dan sesuai SOP

Iptu Sirajuddin mengimbau kepada para peserta aksi unjuk rasa untuk tidak anarkis dan memperhatikan tata tertib dalam menyampaikan pendapat dimuka umum.

Dirinya juga berharap, pelaksanaan aksi unras dapat berjalan dan berakhir dalam keadaan aman, lancar dan kondusif.  @ TY 

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *