42 Paket Kegiatan Rp2,27 Triliun Untuk Borobudur

Megapolitan Sosial Budaya

wantaranews.com – Jakarta

Pariwisata Indonesia adalah Pulau Bali. Begitulah turis asing mengindentikkan pariwisata Indonesia. Namun, sejak 2016, seiring dengan program Wonderful Indonesia, pemerintah menggiatkan sosialisasi “10 Bali Baru”.

Ke-10 Bali Baru itu adalah, Danau Toba (UNESCO Global Geopark, Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Taman Nasional, Jawa Timur), Mandalika (Lombok, Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo & Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Taman Nasional, Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Istilah “10 Bali Baru” itu sendiri merupakan kiasan untuk memberikan tekanan agar pengembangan sepuluh daerah wisata baru tersebut bisa menyamai Bali. Selain sosialisasi atau kampanye, pemerintah juga melakukan penataan di area wisata tersebut.

Untuk Kawasan Borobudur yang masuk kategori sebagai destinasi wisata prioritas di Tanah Air, penataan infrstruktur yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Selain itu juga serasi dengan upaya pelestarian kawasan Borobudur sebagai Situs Warisan Budaya Dunia (World Heritage Site) .

Infrastruktur yang dibangun di Kawasan Borobudur, demikian keterangan yang diunggah di website resmi Kementerian PUPRwww.pu.go.id  diharapkan dapat mengubah wajah kawasan Borobudur dan meningkatkan layanan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, pihaknya mendukung Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)/Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan.

Tercatat pada 2020-2022 dilaksanakan sebanyak 42 paket kegiatan dengan total biaya sebesar Rp2,27 triliun. Hingga saat ini terdapat 25 kegiatan yang telah selesai, 16 kegiatan tengah berlangsung (on going) dan 1 kegiatan dalam persiapan.

“Infrastruktur yang telah selesai dilaksanakan antara lain di bidang Sumber Daya Air yakni Penyediaan Air Baku Kawasan Borobudur dan Prambanan, dan Pembangunan Groundsill Sungai Opak serta Penataan KSPN Kawasan Borobudur,” kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja.

Selanjutnya pembangunan yang telah selesai di bidang jalan dan jembatan yakni Pembangunan Jembatan Kali Progo, Rehabilitasi Jalan KSPN Borobudur, Preservasi Jalan Keprekan – Borobudur, Preservasi Jalan Pringsurat – Secang – Keprekan, Jalan Keprekan – Muntilan – Salam (Bts. DIY), Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan, dan Jalan Sentolo – Nanggulan – Dekso.

“Di bidang Permukiman telah diselesaikan Program Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R) KSPN Borobudur, Pengembangan KSPN Borobudur Gerbang Klangon Kabupaten Kulon Progo, Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM Mendukung KSPN Borobudur dan Penataan Kawasan Permukiman KSPN Borobudur,” ujar Endra.

Di bidang perumahan, Kementerian PUPR telah melakukan Pengembangan Sarana Hunian Pendukung Kawasan Pariwisata (Sarhunta) melalui program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya. Terdapat 821 rumah yang mendapat bantuan Sarhunta. Bantuan tersebut berupa peningkatan kualitas rumah dengan fungsi homestay dan usaha pariwisata lainnya untuk 382 unit rumah di 15 desa. Kemudian bantuan untuk peningkatan kualitas rumah swadaya tanpa fungsi usaha untuk 439 unit rumah di empat desa.

Untuk pembangunan infrastruktur yang sedang dalam tahap penyelesaian diantaranya Pembangunan Sarana Pengendalian Banjir Kawasan Strategis YIA pada DAS Serang dengan progres 50,7 persen, Pembangunan Sarana Pengendalian Banjir Sungai Bogowonto (52 persen), Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat (70 persen), Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Timur (89,5 persen), dan Peningkatan Kapasitas TPA Regional Piyungan (98,8 persen).

Jubir Endra mengatakan Kementerian PUPR merencanakan beberapa pekerjaan untuk penataan kawasan dan persampahan di Kawasan Borobudur. Untuk penataan kawasan direncanakan Penataan Kampung Seni Borobudur di Kujon serta Pembangunan Jembatan dan Jalur Pejalan Kaki/ Boardwalk Tepi Kali Progo, Penataan Lansekap dan Fasad pada koridor Palbapang (Jl. Mayor Kusen). “Intinya kami ingin menata dan meningkatkan kualitas kawasan Borobudur ini dengan sebaik-baiknya sesuai prinsip-prinsip pelestarian situs pusaka dunia yang berkelanjutan,” tutup Endra.

Untuk persampahan direncanakan Peningkatan TPA Pasuruhan dengan pengembangan perluasan sekitar 2 hektare menggunakan model replikasi TPST SAMTAKU Bali dengan teknologi Refused Derived Fuel (RDF). Untuk melayani Kabupaten Magelang dan Kota Magelang direncanakan pembangunan TPST Regional dengan penyusunan Feasibility Study, dokumen perencanaan dan pembebasan lahan yang dilaksanakan oleh Pemprov Jawa Tengah.

Tercatat hingga saat ini, telah dibangun 12 TPS 3R di KSPN Borobudur, tercatat TPS 3R Tuk Songo telah berfungsi optimal, sedangkan pengelolaan 11 TPS 3R lainnya akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Desa PDTT. (Az)

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *