wantaranews.com – jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengimplementasi ide besar perpindahan Ibu Kota yang digagas oleh para presiden-presiden yang menjabat sebelumnya. Hal itu ditandai oleh prosesi penyatuan tanah dan air yang dilakukan pada Senin (14/3/2022).
Cita-cita perpindahan itu telah lama bergulir pada masa jabatan presiden sebelumnya, dari mulai semenjak Presiden Soekarno. Seketika akan dilakukan kebijakan itu pada 1957, mendapat hambatan yang disebabkan oleh gangguan stabilitas politik yang melanda sejumlah wilayah di tanah air.
“Sudah akan dilakukan perpindahan Ibu Kota tapi terhambat oleh pergolakan-pergolakan yang menyebabkan mundurnya waktu pada akhirnya tidak terjadi,” kata Presiden Joko Widodo ketika melakukan dialog secara virtual pada Selasa (15/3/2022).
Kemudian, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto juga akan memindahkan Ibu Kota dari yang semula DKI Jakarta ke wilayah di Jawa Barat (Jabar). Pada saat kebijakan itu akan dilakukan terhambat kembali, akibat dari gangguan stabilitas politik yang sedang melanda tanah air kala itu.
“Ada peristiwa 1998 yang membuat perpindahan Ibu Kota terhambat kembali,” kata Presiden.
Berlanjut ke masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berniat memindahkan Ibu Kota dari DKI Jakarta. Bahkan, sudah melakukan serangkaian kajian-kajian tentang perpindahan Ibu Kota.
“Pada masa pemerintahan SBY, bahkan sudah melakukan kajian-kajian tentang perpindahan Ibu Kota,” kata Presiden.
Adanya sejumlah upaya tentang perpindahan Ibu Kota yang dilakukan Presiden sebelumnya. Semakin menguatkan Presiden Jokowi. Pada 2014, menginstruksikan pada jajarannya melanjutkan kembali ide besar perpindahan Ibu Kota.
Dimulai dari tahap kajian-kajian mendalam yang dilakukan oleh jajaran instansi pemerintah terkait. Dari kajian itu, rupanya menghasilkan sejumlah titik yang layak dipertimbangkan menjadi lokasi Ibu Kota Indonesia yang baru.
Setelah melewati serangkaian kajian, akhirnya terpilih di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara yang terletak di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai lokasi Ibu Kota baru.
Seiring dengan berjalannya waktu pun, kini nama Ibu Kota baru itu dikenal dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Dari kajian itu, kemudian di ciutkan menjadi tiga dan pada akhirnya diputuskan Ibu Kota Indonesia pindah di kawasan yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara di Kaltim,” imbuh Presiden