wantaranews.com – Bengkulu
Keberadaan siaran televisi (TV) digital bukan semata sarana hiburan dan informasi beragam masyarakat. Perangkat set top box (STB) untuk siaran TV digital ternyata sudah terintegrasi dengan sistem peringatan dini (early warning system) kebencanaan.
“Ada kelebihan dari alat STB yang direkomendasikan oleh Kominfo, ada sistem EWS. Sehingga begitu terjadi bencana secara otomatis ada peringatan bencana muncul di layar TV kita,” jelas Philip Gobang, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Stafsus Menkominfo), saat mengisi Dialog Interaktif tentang Migrasi Siaran TV Digital di RRI Bengkulu, Kamis (10/3/2022).
Menurut Philip, sistem EWS langsung terkoneksi dengan sistem di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dengan adanya EWS bencana dalam siaran TV digital secara real time memberikan waktu bagi kesempatan masyarakat untuk melakukan evakuasi.
Secara garis besar, Stafsus Menkominfo menerangkan ada sejumlah manfaat dari siaran TV digital yang akan dinikmati masyarakat. Selain menerima gambar jernih dan suara lebih baik, masyarakat juga bisa mendapatkan banyak pilihan acara.
Lebih lanjut, Philip mengungkapkan, bagi masyarakat yang ingin menonton TV digital, masih dapat memakai TV tabung atau cembung. Asalkan menggunakan set top box (STB) untuk menangkap siaran digital. Untuk pemasangan cukup mudah dan harga alatnya terjangkau.
“Bagi masyarakat yang kurang mampu, pemerintah berinisiatif memberikan bantuan STB gratis. Asalkan mereka sesuai data yang dimiliki Kominfo berdasarkan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial,red) Kementerian Sosial,” tukas Philip.
Saat ini Kementerian Kominfo bekerja sama dengan lembaga penyiaran swasta (LPS) atau penyelenggara multiplexing (Mux) sedang mendistribusikan perangkat STB untuk mendukung migrasi TV analog ke digital.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Provinsi Bengkulu Fonika Toyib mengatakan masyarakat harus teliti dalam membeli perangkat STB. Saat ini ada 23 merek STB yang direkomendasikan Kementerian Kominfo. Cirinya antara lain memiliki logo maskot TV digital Modi dan SNI.
Adapun, kata dia, bagi masyarakat yang mampu di Bengkulu sudah bisa membeli STB dengan kisaran harga Rp220 ribu-Rp325 ribu.
Menjelang penghentian siaran analog (Analog Switch Off/ASO) tahap pertama pada 30 April 2022, masyarakat Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah, Rabu (8/3/2022) telah menerima secara simbolis dan uji coba 15 STB dari grup Indosiar SCM/EMTEK. Total di tahap awal didistribusikan 250 unit dari LPS Indosiar.
Total STB yang disalurkan ke Bengkulu tahap I ASO sebanyak 14.763 unit . Untuk Kota Bengkulu 9.636 unit dan Kabupaten Bengkulu Tengah 5.072 unit.