BNPB Memastikan Bahwa Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Terbaik

Breaking News

wantaranews.com – jakarta

Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, memastikan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah terbaik penyelenggaraan global platform for disaster risk reduction (GPDRR) ke-7, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Bali International Convention Center (BICC) Mei 2022 mendatang.

“Kesempatan itulah kita membuktikan, bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah yang baik dalam upaya pengurangan resiko bencana atau GPDRR ke-7,” kata Raditya Jati yang juga sebagai Ketua Sekretariat Panitia Nasional GPDRR, dalam rapat temu media GPDRR ke 7 2022, pada Kamis (10/3/2022).

Raditya Jati juga menyatakan, bahwa dalam rapat terbatas dengan para menteri beberapa Oktober 2021 lalu, Presiden Joko Widodo juga sudah menyampaikan bahwa Indonesia telah diputuskan menjadi tuan rumah GPDRR ke-7 pada 2022.

Seperti diketahui, Indonesia sudah sering melaksanakan kegiatan internasional, Raditya pun yakin event GPDRR di Bali itu, bisa berjalan dengan lancar dan sukses.

“Indonesia siap menjadi hosting country,” ujar Raditya Jati.

Berlangsung 23-28 Mei 2022 di Bali

GPDRR ke-7 di Bali 23- 28 Mei 2022 akan dihadiri sekitar 4.000 peserta dari 193 negara. Selain itu, 2.000 peserta pun akan mengikuti event ini melalui virtual online.

Pada GPDRR ke-7 di Bali, para pemangku kepentingan dan penggiat kebencanaan akan membahas khususnya isu-isu pengurangan risiko bencana (PRB).

GPDRR yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) itu, bertujuan untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan dan mendiskusikan perkembangan, serta tren terbaru dalam PRB. 

GPDRR juga sebagai platform terbesar di dunia untuk penanggulangan bencana dalam upaya meningkatkan PRB, dengan saling bekerja sama dan berkoordinasi.

Dalam GPDRR itu, diharapkan dapat mencapai target yang sudah ditetapkan di antaranya adalah mengurangi korban jiwa akibat bencana, mengurangi warga terdampak, mengurangi kerugian sosial dan ekonomi, mengurangi kerusakan infrasutruktur kritis termasuk fasilitas kesehatan, pendidikan dan lainnya.

Kemudian, meningkatkan strategi pengurangan resiko bencana di tatanan nasional dan daerah. Termasuk, bagaimana meningkatkan kerja sama internasional dan bagaimana multiearly warning system itu dapat terakses untuk semua masyarakat.

Hasil dari kegiatan itu, nantinya akan menjadi sebuah kebijakan dibidang pembangunan untuk mewujudkan ketangguhan dan resiliensi.

“Kita yakin Indonesia memiliki komitmen yang cukup tinggi karena Bapak Presiden telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2020, bahwa kita sekarang memiliki rencana induk penanggulangan bencana yang berjalan untuk 25 tahun kedepan sampai 2045,” jelas dia.

Nilai Strategis untuk Indonesia

Raditya Jati pun mengungkapkan, menjadi tuan rumah GPDRR secara langsung mendukung pertumbuhan sektor ekonomi dan pariwisata nasional pascaresesi akibat pandemi.

Indonesia, dapat menampilkan berbagai produk jasa dan komoditas andalan nasional, termasuk potensi-potensi pariwisata prioritas serta industri dan ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) kebencanaan.

Kemudian, menunjukan bahwa sektor perekonomian dan pariwisata Indonesia telah inline dengan strategi peningkatan keahanan bencana.

Termasuk meningkatkan publik awareness mengenai pentingnya pengurangan risiko bencana, dan memberikan peluang besar peningkatan kapasitas aktor pengurangan risiko bencana Indonesia (PRBI).

Menjadi salah satu sarana konsolidasi antar kementerian/ lembaga untuk semakin memahami dan berkomitmen dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *