wantaranews.com – jakarta
Transformasi ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah pada saat ini, bertujuan mengalihkan tumpuan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dari kegiatan konsumsi ke produksi secepat mungkin, guna mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Melalui kegiatan produksi, niscaya Indonesia akan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan dari kegiatan konsumsi. Selama beberapa waktu belakangan, ibu pertiwi mengandal tumpuan dari kegiatan konsumsi yang menggerakkan roda pertumbuhan ekonomi sebesar 58-60 persen.
“Kita harus berani beralih dari kegiatan konsumsi ke kegiatan produksi,” kata Presiden Jokowi ketika memberikan pengarahan kepada peserta rapat pimpinan TNI dan Polri pada Selasa (1/3/2022).
Menurut Presiden, Indonesia telah mulai membangun pilar-pilar pertumbuhan perekonomian yang berlandaskan kegiatan produksi. Fondasi utamanya adalah, dengan melakukan hilirisasi industri yang tengah gencar dilakukan pada melalui sejumlah sumber daya alam unggulan.
Kini, pemerintah tengah melakukan hilirisasi industri yang dimulai dari sumber daya alam nikel pada beberapa waktu belakangan. Kemudian, akan menyusul sumber daya alam lain seperti, bauksit, tembaga, emas, dan batubara secara bertahap menerapkan aturan itu.
Semua itu, akan diproses menjadi barang setengah jadi atau jadi. Lalu, baru dijual kepada pemangku kepentingan yang membutuhkan komoditas itu. “Nikel bisa diolah menjadi lithium baterai yang dapat bernilai lebih dibandingkan menjual nikel mentah,” kata Presiden.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mengimbau, kepada jajaran aparat penegak hukum TNI dan Polri untuk menjaga keberlangsungan hilirisasi industri di wilayahnya masing-masing. Sesuai dengan tugas dan fungsi yang berlandaskan aturan-aturan yang berlaku.
Peran penegak hukum, lanjut Presiden, sangat penting dalam memastikan keberlangsungan dari hilirisasi industri yang dilakukan oleh pemerintah ke depan. Sehingga, pemangku kepentingan yang terkait dapat menjalankan kebijakan di atas secara optimal.
