wantaranews.com – jakarta
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, menargetkan penuntasan penyaluran bantuan sosial (Bansos) program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dalam waktu tiga hari.
Hal tersebut, disampaikan Mensos Risma usai kunjungan kerja di Desa Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melalui keterangan tertulis, Senin (21/2/2022).
“Yang belum tersalur, Mudah-mudahan tiga hari ini bisa dituntaskan selesai dalam waktu tiga hari,” ujar Mensos Risma.
Mensos mengatakan penyandang kartu keluarga sejahtera (KKS) yang belum menerima BPNT 2021 sejumlah 5.805 penerima.
Risma mengatakan jika penyaluran bansos BPNT tidak selesai, uangnya akan kembali ke negara. Sehingga, ia turun langsung untuk memastikan bansos bisa diterima langsung oleh penerima manfaat (PM).
Risma menjanjikan pengawasan ketat untuk penyaluran bansos di Kabupaten Probolinggo dengan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, menindaklanjuti laporan adanya dugaan pungutan liar (pungli) bansos.
Dalam kesempatan yang sama, Risma mendorong warga muda di Kabupaten Probolinggo untuk mengikuti program pemberdayaan Kemensos.
Kemensos akan menyiapkan modal untuk para warga mendirikan usaha agar bisa mandiri, dan tidak mengandalkan bansos yang hanya senilai Rp200 ribu per bulan.
Total KKS di Kabupaten Probolinggo yaitu sejumlah 7.770 penerima. Per tanggal 20 Februari 2022, KKS yang sudah tersalur sejumlah 1.835 penerima dan belum tersalur sejumlah 5.925 penerima.
KKS belum tersalur sejumlah 5.925 penerima karena ada 5.805 penerima yang tidak hadir, dan 120 KKS merupakan data ganda, sudah mampu, meninggal tanpa ahli waris, pindah alamat dan tidak ditemukan.
Kemensos terus mendorong percepatan pencarian bansos BPNT secara tunai, bermitra dengan PT Pos Indonesia sebagai instansi penyalur.