wantaranews.com – CIKARANG PUSAT
Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi meminta agar Bulog bekerjasama menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) minyak goreng.
Pasalnya, ketersediaan minyak goreng di pasar modern dan pasar tradisional di Kabupaten Bekasi, selain harganya belum turun juga ketersediaan stok yang tidak mencukupi.
“Makanya kami berkirim surat ke Bulog agar dilakukan OPM minyak goreng murah. Selain untuk menekan harga minyak goreng agar stabil, juga untuk memenuhi stok minya goreng dipasaran yang beberapa waktu ini cukup langka,” ujar Kabid Badan Pengendalian Barang Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, Selasa (15/02/22).
Dalam surat permohonan tersebut, Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi meminta agar Bulog bisa bekerjasama menggelar OPM minyak goreng di 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi.
Adapun jumlah minyak goreng yang diminta sebanyak 161 ribu liter. “Atau kalau dihitung per kecamatan, tiap kecamatan sebesar 7000 liter,” katanya.
Menurutnya, OPM minyak goreng cukup efektif untuk menjaga ketersediaan stok minyak goreng di masyarakat.
Terbukti, OPM minyak goreng yang digelar beberapa waktu lalu cukup memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama warga di kecamatan tempat OPM minyak goreng tersebut diadakan.
“Ya kami menilai operasi pasar ini cukup efektif untuk menjaga ketersediaan minyak goreng untuk masyarakat,” tambahnya.
Dinas Perdagangan berharap Bulog segera menindaklanjuti surat permohonan operasi pasar murah minyak goreng di Kabupaten Bekasi.
Operasi pasar murah minyak goreng juga menindaklanjuti Peraturan Menteri Perdagangan RI nomor 06 tahun 2022 tentang penerapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit.
Selain itu, program tersebut juga sebagai tindaklanjut Siaran Pers Menteri Perdagangan pada 27 Januari 2022 lalu, bahwa untuk menjaga stok dan stabilitas harga minyak goreng, kemendag menerapkan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO).