Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Teguh Setyabudi, melalui keterangan tertulis usai seminar daring tema “Menumbuhkembangkan Karakter Kebangsaan yang Unggul dan Menanamkan Nilai-nilai ASN yang Be-AKHLAK”, Kamis (3/2/2022).
Menurut Teguh, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan nilai dasar (core values) ASN Ber-AKHLAK pada Juli 2021.
Ber-AKHLAK merupakan singkatan Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Teguh mengatakan, Ber-AKHLAK tersebut, merupakan nilai dasar yang harus tertanam pada diri setiap ASN dari Sabang hingga Merauke.
Teguh menekankan agar setiap ASN yang bertugas dapat memegang teguh nilai-nilai dasar serta semboyan itu.
Teguh mengingatkan pula agar ASN memegang teguh akuntabilitas dan loyalitas kepada Pemerintah.
Seluruh ASN dari berbagai latar belakang profesi, menurut Teguh, harus mempunyai nilai dasar yang sama, yaitu memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
“Jiwa melayani serta membantu masyarakat wajib tertanam kuat dalam diri setiap ASN. Bukan zamannya lagi ASN bergaya seperti pejabat zaman kolonial. ASN harus melayani, bukan dilayani,” kata Teguh.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi di tengah era disrupsi saat ini menuntut ASN untuk terus meningkatkan kompetensi di berbagai bidang.
“Demikian pun kompetensi itu harus dibarengi dengan kolaborasi lintas sektor, instansi, dan lintas daerah. Tidak boleh lagi ada ego sektoral, daerah maupun ego ilmu,” ujarnya.
Teguh mengatakan BPSDM Kemendagri saat ini memiliki setidaknya enam kegiatan berbasis daring setiap minggunya. Kegiatan tersebut bukan hanya webinar, tapi juga workshop dan podcast, yang tujuannya menciptakan ASN yang kompeten dan profesional.
Selain Kepala BPSDM Kemendagri, seminar daring tersebut dihadiri Kepala Pusat III BPSDM Kemendagri Erliani Budi Lestari, Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang diwakili Direktur Standardisasi dan Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan BPIP Heri Hermawan.
Kemudian, seminar juga dihadiri Asisten Deputi (Asdep) Koordinasi Wawasan Kebangsaan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Cecep Agus Supriyanta, dan Guru Besar FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta