wantaranews.com – jakarta
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat ini sedang melaksanakan rangkaian pengujian bogie Kereta Light Rail Transit (LRT) khusus barang produksi PT INKA di Laboratorium Teknologi Kekuatan Struktur (TKS).
Proses pengujian ini pun turut disaksikan oleh rombongan mahasiswa teknik mesin Universitas Pertahanan kala melakukan kunjungan ke PUSPIPTEK BRIN di Serpong, Kamis (27/1).
Bogie sendiri merupakan sistem kesatuan roda pada kereta api, baik di kereta berpenggerak maupun kereta non penggerak. Bogie pada umumnya dipakai untuk roda yang jumlahnya lebih dari 2 gandar (As) dalam satu kereta.
Periset BRIN Budi Haryanto mengatakan Lab TKS sedang melakukan pengujian statis dan fatigue terhadap bogie kereta LRT khusus barang. Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui batas maksimum kekuatan bogie menahan beban muatan kereta barang.
“Uji statis dilakukan dengan menempelkan sensor di beberapa titik yang telah ditentukan, kemudian bogie diberikan beban secara bertahap, beban normal dan beban berlebih,” terang Budi Haryanto, seperti dikutip dalam laman BRIN di Jakarta, Minggu (30/1/2022).
Budi mengatakan berat beban uji statis yang dilakukan dapat mencapai hingga 39 ton. Kemudian sensor di bogie akan mengirimkan data melalui kabel transmisi ke data logger di pusat kendali untuk proses pencatatan dan analisis data.
Pengujian selanjutnya adalah uji fatigue (kerusakan material). Budi menjelaskan dalam tahapan ini bogie akan menjalani pengujian hingga sepuluh juta siklus. Pengujian ini dilakukan selama 16 jam tiap harinya.
“Pada tahap ini, bogie tidak boleh retak (crack). Setelah melewati lebih dari 6 juta siklus uji, biasanya material bogie akan mengalami crack, namun itu pun hanya small crack,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan kedua uji ini merupakan salah satu persyaratan yang dibutuhkan PT INKA untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Kementerian Perhubungan. Setelah memenuhi persyaratan kereta LRT khusus barang ini akan diserahkan kepada PT KAI sebagai mitra pengguna. Sebagai informasi PT INKA juga telah melakukan pengujian kereta LRT khusus penumpang di Lab TKS pada 2019 lalu.
Sesprodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin Universitas Pertahanan (UNHAN) Letkol Wawan Rukmono mengungkapkan terima kasih kepada BRIN yang telah menerima rombongan mahasiswa teknik mesin UNHAN, dan diberikan kesempatan untuk melihat alat-alat uji.
“Mahasiswa juga perlu mengetahui kondisi riil di lapangan, sehingga mereka bisa lebih mengetahui kegunaan mesin-mesin yang biasanya mereka pelajari di kampus,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan mahasiswa juga bisa belajar dari para periset BRIN, betapa ketelitian, fokus kerja, dan faktor keselamatan dijunjung pada setiap kegiatan yang melibatkan mesin pengujian.
“Semoga kedepannya UNHAN dan BRIN bisa bekerjasama, sehingga mahasiswa kami bisa belajar banyak kepada para periset hebat dari BRIN ini,” ujar Letkol Wawan.
Salah satu perwakilan mahasiswa UNHAN, Raja Akbar antusias mengikuti kunjungan ke Lab TKS. Sebagai mahasiswa teknik mesin, ia tidak membayangkan bogie kereta hingga sayap pesawat terbang seperti N219 dan PUNA MALE juga dilakukan pengujian untuk melihat daya tahannya.
“Biasanya hanya melihat di buku atau internet, sekarang bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan mesin pengujian yang ada di BRIN