wantaranews.com – jakarta
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Men-PPPA), Bintang Puspayoga, meminta agar Pemerintah daerah mengimplementasikan Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (RAN P3AKS) kedua, sebagai upaya memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
KPPPA sangat mendukung agar seluruh pemda dapat memberikan perhatian terhadap isu perlindungan perempuan dan anak dalam konflik sosial, dengan mengimplementasikan RAN ini di darahnya,” kata Menteri PPPA dalam sambutannya, saat membuka acara Kenduri Perdamaian bertema Membangun Kembali Lebih Baik dengan Memastikan Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial, yang digelar secara daring, di Jakarta, Kamis (6/1/2022).
Menteri PPPA juga berharap RAN tersebut dapat menjadi instrumen yang lebih menguatkan koordinasi, dan kolaborasi antara kementerian/lembaga, pemda dan organisasi masyarakat sipil dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Dijelaskan bahwa, sebagai individu, perempuan dan anak menjadi kelompok yang paling rentan memiliki risiko untuk menerima dampak yang lebih parah dari situasi konflik sosial yang terjadi.
Akibat konflik sosial, perempuan dan anak dapat menderita luka fisik, mental, juga kehilangan akses untuk kebutuhan dasar, pemanfaatan SDA hingga menjadi target kekerasan dan pelecehan seksual,” tambah Bintang.