wantaranews.com – jakarta
Pemerintah Indonesia kembali menambah ketersediaan vaksin di tanah air sebanyak 3.566.400 dosis vaksin jadi merek AstraZeneca.
Berdasarkan informasi yang diterima InfoPublik, sebanyak 3.566.400 dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca diperoleh atas dukungan Pemerintah Belanda melalui COVAX Facility.
Vaksin yang masuk pada tahap kedatangan ke-188 dan 189 ini diangkut Maskapai Emirates dan tiba dalam dua kedatangan, yakni pada Senin (3/1/2022) sekitar pukul 15:45 WIB dan Selasa (4/1/2022) di waktu yang sama.
Vaksin COVID-19 terus berdatangan seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah. Di mana vaksinasi menjadi salah satu perlindungan utama bagi rakyat Indonesia dari virus COVID-19.
Kedatangan vaksin ini juga untuk memperkuat pencapaian vaksinasi agar terbentuknya herd immunity.
Dalam rangka meningkatkan capaian vaksinasi, pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 6 sampai 11 tahun juga telah dimulai pada 14 Desember 2021.
Selain itu, Pemerintah juga akan memulai pelaksanaan program vaksinasi dosis lanjutan atau booster pada 12 Januari 2022.
“Program vaksinasi booster sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan mulai 12 Januari 2022. Vaksin booster akan diberikan masyarakat usia 18 tahun ke atas sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Menurut Menkes, vaksin akan diberikan ke kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria 70 persen untuk suntikan dosis pertama dan 60 persen untuk dosis kedua.
Hingga saat ini, terang Budi, ada 244 kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut.
Menkes Budi menjelaskan bahwa vaksinasi booster akan diberikan dengan jangka waktu di atas enam bulan sesudah dosis kedua.
Pihaknya pun telah mengidentifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori tersebut.
Menurut Budi, untuk kebutuhan vaksinasi dosis lanjutan diperlukan sekitar 230 juta dosis vaksin.
Untuk jenis vaksin yang akan digunakan, pemerintah akan mengambil keputusan setelah mendapatkan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
“Jenis booster-nya nanti akan kita tentukan, ada yang homolog atau jenisnya sama, ada yang heterolog atau jenis vaksinnya berbeda, yang mudah-mudahan nanti akan bisa segera diputuskan 10 Januari sesudah keluar rekomendasi dari ITAGI,” kata Menkes Budi.
Menkes Budi kembali mengingatkan untuk terus mempercepat vaksinasi dan menghabiskan stok vaksin dosis pertama dan kedua yang telah tersedia, terutama bagi provinsi yang belum mencapai target capaian vaksinasi.
“Sekarang tinggal tujuh provinsi lagi yang belum, jadi bertambah enam kemarin di akhir tahun baru. Yang perlu masih dikejar adalah Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua, itu adalah provinsi-provinsi yang belum sampai 70 persen dosis pertama,” ujar Menkes.
Data vaksinasi COVID-19 hingga 3 Januari 2022, sebanyak 166.104.331 masyarakat Indonesia telah disuntik dosis pertama dan 114.196.339 untuk dosis kedua. Sementara untuk dosis ketiga atau booster, sudah 1.288.890 yang menerima suntikan