wantaranews.com – jakarta
Masyarakat Indonesia diminta tidak bepergian ke luar negeri dan tetap tertib menjaga protocol Kesehatan (prokes) selama momentum hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021-2022 yang akan berlangsung beberapa hari lagi.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, mengatakan imbauan ini merupakan salah satu upaya mencegah masuknya varian COVID-19 Omicron lebih banyak ke Indonesia.
“Saya tentu berharap bahwa masyarakat tetap tertib disiplin untuk melaksanakan protokol Kesehatan (yaitu) menjaga jarak, cuci tangan secara teratur. Yang kedua jangan pergi ke luar negeri,” ujar Menkominfo dalam acara webinar HUT ke-16 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT): Mengembangkan pariwisata Modern di NTT pada Kamis (16/12/2021).
Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan, saat ini angka penularan COVID-19 di Indonesia terus melandai, berkat peran serta seluruh pihak dan rakyat, termasuk Masyarakat di NTT.
Angka penularan yang rendah dinilai harus terus dipertahankan dan dijaga bersama-sama dan tak boleh lengah, apalagi sudah ada temuan penularan varian Omicron di Indonesia yang sangat cepat menular daripada varian sebelumnya.
Oleh karenanya Menkominfo mengimbau supaya masyarakat yang berniat ke luar negeri selama Nataru, bisa mengalihkan tujuan wisata ke tempat-tempat indah di dalam negeri, seperti di wilayah NTT dan lokasi wisata super prioritas lainnya.
“Penularan varian Omicron yang luar biasa berada di luar negeri. Kita jangan bepergian ke luar negeri, kita masih punya kesempatan ke tempat yang indah di dalam negeri termasuk di Nusa Tenggara Timur,” tutur Menkominfo.
Sementara itu, Menkominfo menambahkan, pemerintah juga telah memulai progam vaksinasi untuk anak-anak umur 6-11 tahun yang memakai produk Sinovac dari Tiongkok.
Program vaksinasi ini dinilai sangat penting dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 yang lebih luas di kalangan anak-anak sekolah dan untuk menunjang kebangkitan sektor pariwisata.
“Pariwisata sangat sensitif terhadap masalah, salah satunya kesehatan. Karenanya kita harus pastikan bahwa kesehatan aman tidak mendorong pariwisata kita termasuk di NTT ini memberikan tekanan yang luar biasa,” kata dia(M-GilangNawawi)