Dari Tukang Becak Sampai Jadi Kuwu Desa Junjang

Breaking News

Cirebon, Wantaranews.com

Desa Junjang Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon adalah desa yang dimenangkan oleh salahsatu calon Kuwu dari tukang becak

Kasmin bekerja sebagai tukang becak, ayah dari lima orang anak ini sedang punya keinginan, dia ikut pemilihan kuwu serentak di Desa Jungjang, Kabupaten Cirebon. Isu mahar politik yang membengkak tak membuat pria 49 tahun itu patah arang.

Kasmin Si Pekerja Kasar. Sehari-hari bersentuhan langsung dengan masyarakat. Keluhan dan cerita antar sesama itu, sedikit-banyak membuat dia memahami persoalan di tingkat bawah.

Selain membecak melakoni peran sebagai kuli panggul sayuran di Pasar Desa Jungjang. Berkarung-karung sayuran yang baru turun dari mobil dia topang di pundak untuk diantar ke lapak pasar yang dituju, bahkan tukang gali kuburanpun ia lakoni untuk tambahan penghasilan, Rabu (3/11).

Pada tahun ini 2021 adalah kedua kalinya dia mencalonkan sebagai kuwu. Pasca 2015 dia gagal.

Kasmin mengantongi nomor urut lima dari lima calon Kuwu, saat masih bakal calon (balon), ada delapan orang yang mendaftar. Tiga di antaranya gagal di tes akademik. Menyisakan lima calon Kuwu

Isu mahar politik yang membutuhkan biaya tak sedikit tak membuat pria kelahiran 9 Juni 1972 ini gentar. Di mana ada kemauan dan tujuan yang mulia, kata dia, pasti selalu ada jalan. Benar saja. Biaya kampanye seperti pemasangan baliho dan lain-lain, banyak disumbang dari masyarakat.

“Justru dari warga yang banyak memberikan. Seperti kebutuhan makanan dan minuman, baliho, dan segala keperluan lain,” tutur Sodikin, kakak ipar Kasmin.

Kasmin mempunyai empat orang anak perempuan dan seorang anak laki-laki (bungsu). Tiga anak perempuan dia telah menikah. Dua lainnya masih duduk di bangku sekolah: kelas lima dan 12 di sekolah menengah kejuruan -tak jauh dari rumah. Semua anggota keluarga mendukung pencalonan sang ayah.

Kehidupan sehari-hari keluarga Kasmin sangat sederhana. Bahkan untuk memenuhi persyaratan sebagai calwu, dia harus bekerja ekstra lembur. Seharian penuh.

Bukan hanya kali itu. Termasuk ketika menjalani tes akademik berbasis komputer di Universitas Muhammadiyah Cirebon. Kasmin datang seorang diri. Naik angkutan umum. Di mana ketika itu calwu lain datang bersama timses masing-masing. Menggunakan mobil pribadi.

Sampai akhirnya Kasmin berhasil lolos tes akademik yang meliputi wawasan kepemimpinan, kebangsaan, dan kedesaan. Dengan nilai rata-rata tujuh. Dia mengerjakan soal dalam waktu 70 menit. Lebih singkat dari waktu yang ditentukan 120 menit.

Kasmin hanya lulusan sekolah formal sampai tingkat menengah pertama (SMP). Menggapai jenjang SMA, dia kejar paket.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *